BNN Imbangi dengan Penangkapan Berbasis IT |
surya online, surabaya - bergesernya modus bandar mengendalikan bisnis dari balik penjara, membuat petugas harus memodifikasi model perburuan.
mereka tidak lagi mengandalkan pola tangkap dengan barang bukti narkoba di tangan.
pola itu tidak hampir mustahil diterapkan pada bandar yang umumnya bersih, alias tidak menyentuh barang bukti.
termasuk hasil-hasil transaksi keuangannya.
kini petugas memodifikasi model perburuan dan penangkapan.
satu diantaranya dengan mengandalkan piranti teknologi informasi (it).
hal itu diungkapkan kepala bnn provinsi jatim iwan a ibrahim, selasa (17/12/2013).
namun iwan tidak mau menjelaskan secara detil penggunaan teknologi itu.
iwan hanya menyebutkan teknologi itulah bisa membimbing petugas menelusuri dan menangkap jaringan, dari hilir hingga hulu.
dari pengecer hingga bandar.
yang pasti pola penangkapan berbasis teknologi itu cukup ampuh.
terakhir pola itu digunakan menangkap pengedar kelas internasional, yakni austin alias item.
warga negara nigeria ini mengendalikan bisnis dari dalam lapas kerobokan, denpasar, bali dalam kasus narkoba di pulau dewata.
“austin baru kami ambil dari lapas kerobokan dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” kata iwan a ibrahim.
warga nigeria ini terkait dalam jaringan internasional, huang li jie, warga china yang ditangkap di bandara juanda beberapa waktu lalu.
huang li jie kedapatan membawa sabu-sabu seberat 1,75 kilogram di dalam tujuh pasang sepatu yang dibawanya di bagasi pesawat.
dengan model penelusuran berbasis it, petugas bnn berhasil menemukan mata rantainya, yaitu teguh yang tinggal di depok, jabar.
penelusuran berlanjut.
mata teknologi mengangkap teguh ternyata hanya kurir.
bos besarnya ternyata berada di bali.
tepatnya di lapas krobokan.
model penangkapan berbasis it juga terbukti ampuh saat mengungkap jaringan internasional yang dikendalikan dua tahanan rutan kelas i medaeng, juli 2013 lalu.
cerita diawali dari penangkapan tan eng kooi, warga malaysia itu dengan sabu 182 gram.
dari sini bnn kemudian berhasil menangkap dua bandar selalu pemesan, iwan dan sefan, yang masih menghuni rutan kelas i medaeng.
bnn bisa sampai pada iwan dan sefan, setelah menyisir jaringan kurirnya.
ada lima orang kurir yang semuanya bekerja dengan sel terputus, berhasil dicokok lebih dulu.
(ufi)
terkait    #kasus narkoba   #lapas
berita terkait: bisnis narkoba dari penjara
razia rutin di penjara tetap kecolongan
ini alur distribusi narkoba dari bandar di penjara
leluasa berponsel di dalam penjara
tiap hari, si buta huruf panen rp 15 juta
penjara, kampus pengedar narkoba
editor: titis jati permata
tweet
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.