Halaman

Kamis, 19 Desember 2013

Becek dan Berbau, 800 Stan di Pasar Batu Pilih Tutup









surya online, batu -  kiprah perekonomian pasar besar batu  di jl dewi sartika mulai redup karena sekitar 800 stan kosong.
di dalam pasar yang memiliki lima unit itu terdapat sekitar 2.
000 stan, namun, yang buka hanya sekitar 1.
200 stan atau 60 persennya, sedangkan pedang kaki lima (pkl) berjumlah sekitar 1.
300-an.
kekosongan stan akibat kondisi bangunan pasar yang sudah mulai menua, becek dan bau sampah menyengat saat hujan turun.
stan-stan kosong itu sekarang ada yang dipakai untuk gudang barang dan ada yang dibiarkan kosong.
jumlah stan kosong terbanyak ada di unit i menjual buah-buahan dan unit iv menjual sayur mayur, lalu diikuti unit iii pasar rombeng.
orang yang memiliki stan lebih dari tiga stan jumlahnya sekitar 250-an orang.
hal itu diungkapkan oleh kepala uptd pasar besar batu, supriyanto, rabu (18/12).
berubahnya stan itu menjadi gudang membuat retribusi yang masuk pendapatan asli daerah (pad) juga berkurang.
“dulu ada pemilik stan punya lebih dari tiga stan.
ada yang dipakai sendiri, ada yang disewakan kepada orang lain, sekarang keadaan pasar seperti itu (becek, atap bocor) membuat penyewa itu tidak lagi jualan di sana,” papar supriyanto.
kondisi seperti ini sudah disampaikan kepada kepala dinas koperasi perindustrian dan perdagangan kota batu.
termasuk, supaya ada pembenahan di pasar sayur, buah, serta pasar rombeng.
“perlu pembanahan sifatnya segera secara keseluruhan.
karena kondisinya pasar dan infrastrukturnya tidak layak, seperti atap banyak bocor, talang juga, lokasi bedak banyak yang tutup, sehingga perlu perhatian,” katanya.
dari segi retribusi, akhir tahun ini, uptd pasar sudah mencapai 107 persen atau rp 876 juta dari target sebesar rp 780 juta.
bagaimana dengan pedagang yang menginginkan pembangunan pasar? katanya, mayoritas pedagang sudah setuju.
“kalau masalah itu saya serahkan kepada kepala dinas perdagangan (dinas koperasi perindustrian dan perdagangan).
data sudah saya berikan.
mayoritas pedagang, sekitar 90 persen sudah mendukung,” katanya.
    sementara itu, anggota dprd kota batu, cahyo edi purnomo mengungkapkan, dalam pembahasan apbd 2014, pemkot hanya mengalokasikan anggaran perbaikan rutin.
sedangkan untuk pembangunan pasar supaya menjadi tempat wisata, bisa meningkatkan pendapatan pedagang seperti konsep wali kota, pemkotdan masih berharap kerjasama dengan pihak ketiga.
“tujuannya, untuk menata supaya menjadi tempat wisata.
saya kira, tidak ada kerugian bagi masyarakat, justru kalau memahami kepentingan ke depan, akan lebih menguntungkan pedagang dan bisa memberi masukan pad besar,” ungkapnya.



terkait    #800 stan di pasar tutup, kota batu

penulis: iksan fauzi

editor: parmin






tweet

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.