Halaman

Jumat, 01 November 2013

Produsen Takwa Kediri Tepis Formalin




Produsen Takwa Kediri Tepis Formalin
Produsen Takwa Kediri Tepis Formalin






surya online, kediri - tahu identik dengan formalin, tapi hal itu tidak berlaku di kota kediri.
para pengusaha tahu takwa di kota kediri sudah tidak lagi menggunakan formalin dan zat pewarna berbahaya dalam produksinya.
"warna kuning pada tahu takwa dulu memakai kunyit, namun sekarang sudah memakai pewarna makanan tantraksin yang aman untuk kesehatan," jelas rudi setijo, ketua paguyuban pengusaha tahu kediri kepada surya, kamis (31/10/2013).
dijelaskan rudi, penggunaan tantraksin sendiri juga sangat sedikit.
perbandingannya untuk produksi setengah kubik hanya memakai satu sendok teh saja.
pada mulanya warna kuning tersebut dengan pewarna kunyit.
namun jika masih memakai kunyit akan berpengaruh pada rasa tahu menjadi kurang enak.
"anggota kami sekarang sudah memakai bahan-bahan yang tidak berbahaya untuk kesehatan," jelasnya.
selain itu kata rudi, dinas kesehatan secara periodik juga melakukan pemeriksaan tahu takwa dari para produsen.
sejauh ini hasilnya memang tidak ditemukan  kandungan zat-zat berbahaya.
"sudah ada kesadaran dari para produsen tahu untuk tidak memakai zat-zat berbahaya," tambahnya.
menurut rudi, kasus penggunaan formalin untuk produk tahu sebenarnya banyak ditemukan pada produsen tahu di jakarta.
namun temuan itu dampaknya sampai kediri sehingga omzet penjualan tahu menjadi anjlok.
"kasus temuan tahu kuning mengandung formalin itu bukan di kediri tapi pembuat tahu kuning di jakarta," jelasnya.
kepala dinas kesehatan (dinkes) kota kediri dr fauzan adima saat dikonfirmasi surya juga mengakui dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ditemukan lagi  kandungan zat-zat berbahaya pada makanan tahu takwa.
secara rutin dan periodik, dinkes bersama badan pengawasan obat dan makanan (bpom) melakukan pemeriksaan secara acak tahu takwa yang banyak dijajakan di pertokoan dan pusat oleh-oleh di kota kediri.
namun sejauh ini belum ditemukan kandungan zat berbahaya.
"setiap bulan sekali baik dinkes dan bppom melakukan pengecekan acak.
dan tidak menemukan kandungan zat-zat berbahaya," jelasnya.
(dim)

Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.