surya online, surabaya - peristiwa kerusuhan yang terjadi di lembaga pemasyarakatan (lapas) klas ii b tulungagung pada sabtu (3/8/2013) malam direspons serius kanwil kemenkumham jatim.
hal itu diwujudkan dengan adanya penambahan personel penjaga dari staf selama ramadan hingga peringatan hut kemerdekaan ri.
penambahan personel tersebut untuk mencegah berulangnya kerusuhan di lapas tulungagung.
kepala divisi pemasyarakatan (kadiv pas) kanwil kemenkumham jatim, edy santoso menjelaskan, untuk evaluasi penyebab terjadinya kerusuhan di lapas tulungagung, pihaknya masih menunggu data detail.
"kalau evaluasi menyeluruh, mungkin baru tahu senin (5/8/2013)," jelasnya, minggu (4/8/2013).
hanya saja, jika melihat kapasitas napi dengan jumlah penghuni lapas yang overcapacity, maka pihaknya harus menambah personel untuk membantu sipir.
pada kasus lapas tulungagung, jumlah napi mencapai 285 orang, padahal kapasitas hanya 250 orang.
sedangkan jumlah sipir hanya sembilan orang.
"makanya, kami akan maksimalkan staf administrasi untuk membantu sipir di sana.
ada sekitar 3-4 staf yang kami perbantukan di tulungagung," paparnya.
tak hanya itu, terkait kerusuhan di lapas tulungagung, pihaknya juga sudah mengidentifikasi enam napi yang jadi biang kerok kerusuhan itu.
maka, pihaknya pun langsung memindah enam napi itu di tiga lapas yakni kediri, madiun, dan porong.
"mereka sudah kami pindah kesana.
untuk hukuman bagi mereka, kami tak berwenang menambah hukuman penjara," tegasnya.
kanwil kemenkumham hanya berwenang memberi hukuman disiplin pada mereka.
adapun hukuman disiplin itu dengan mengurangi hak selama menjalani masa tahanan.
"itu seperti menunda atau membatalkan remisi yang seharusnya mereka terima," pungkasnya.
Source from: surabaya[dot]tribunews[dot]com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.